Setelah gue lulus (tapi sebenernya dari masih mondok juga sih.. cuma frekuensinya beda) gue menyadari ternyata banyak banget manfaat yang didapet dengan menjadi santri (khususnya pesantren modern perpaduan). Dan ini dia some benefits yang gue rangkum.. kalo loe ngerasa ada kekurangan, just share in comment section below :)
▶Banyak pengalaman. Pengalaman ini kita dapetin dari awal menginjakkan kaki di pesantren dan menjalani kehidupan di sana dengan seabrek kegiatannya sampai di hari kita meninggalkan pesanten.
▶Punya banyak temen dari banyak daerah. Ini satu hal yang hakiki.. jiahahah entah memang rumah asli mereka atau kampung halamannya. Di angkatan gue ada yang asalnya dari Papua, Sumba, Medan, Cirebon, Jogja... tapi kebanyakan ya, dari daerah sekitar pesantren. Bogor, Jakarta, dan the most adalah warga Bekasi...
▶Perasaan jadi keasah.. cause felt these feelings
1. Simpati dan empati.. karena kita hidup di satu atap yang sama. Di lingkungan yang sama. So pasti, kita akan up date dengan kondisi sesama warga pesantren. Entah kita ngeliat langsung atau dari kabar mulut ke mulut. Lalu, terciptalah gerakan-gerakan yang membangun rasa kekeluargaan... kayak jenguk orang sakit, peringatan HUT wali kelas/temen, sholat ghoib dan kegiatan-kegiatan pesantren.
2. Sabar. Yang namanya hidup kan gak lepas ya, dari yang namanya ujian.. termasuk hidup di pesantren.
3. Pantang menyerah. Ini biasanya paling akan dirasakan waktu jadi pengurus. Karena kita punya program kerja yang bakal ditagih di akhir jabatan, makanya harus terlaksana.
4. Mau mencoba. Karena banyak banget kesempatan terbuka buat belajar banyak hal walau kadang lebih banyak ngerasa gak pas-nya. Tapi jadi bikin kita mengenal dunia baru ataupun perspektif baru.
5. Pasrah sama ketetapan Allah. Sometimes apa yang terjadi gak seperti ekspetasi kita. Dan disinilah kita mulai belajar buat menyerahkan dan memercayakan semuanya kepada Allah.
6. Mengenyampingkan ego. Adalah di saat-saat loe harus menjalani keputusan bersama buat organisasi/kelompok, ngejalanin perintah guru dan jadi pengurus yang bertanggung jawab sama anggotanya.
7. Sense of belonging (rasa mempunyai). Saat loe udah memasukin tahun ke-2 atau 3 insya Allah rasa ini akan muncul. Kalo masih cuek juga.. mungkin pas aliyah munculnya. Hehehe... saat rasa ini udah muncul loe akan ikut menjaga sarana-prasarana pesantren dan merasa loe adalah bagian dari pesantren. Lalu hasilnya adalah sarana-prasarana yang terawat.
8. Kebersamaan. Ini adalah yang paling berasa ilang setelah lulus dari pesantren. Karena hampir semua kegiatan kita lewatin bareng.
9. Open minded . Dengan berjuta scene kehidupan kita bareng orang-orang yang isi kepalanya beda-beda bikin kita jadi orang yang open buat bergaul dan menerima kritik juga saran dan pastinya juga menghargai perbedaan.
1. Simpati dan empati.. karena kita hidup di satu atap yang sama. Di lingkungan yang sama. So pasti, kita akan up date dengan kondisi sesama warga pesantren. Entah kita ngeliat langsung atau dari kabar mulut ke mulut. Lalu, terciptalah gerakan-gerakan yang membangun rasa kekeluargaan... kayak jenguk orang sakit, peringatan HUT wali kelas/temen, sholat ghoib dan kegiatan-kegiatan pesantren.
2. Sabar. Yang namanya hidup kan gak lepas ya, dari yang namanya ujian.. termasuk hidup di pesantren.
3. Pantang menyerah. Ini biasanya paling akan dirasakan waktu jadi pengurus. Karena kita punya program kerja yang bakal ditagih di akhir jabatan, makanya harus terlaksana.
4. Mau mencoba. Karena banyak banget kesempatan terbuka buat belajar banyak hal walau kadang lebih banyak ngerasa gak pas-nya. Tapi jadi bikin kita mengenal dunia baru ataupun perspektif baru.
5. Pasrah sama ketetapan Allah. Sometimes apa yang terjadi gak seperti ekspetasi kita. Dan disinilah kita mulai belajar buat menyerahkan dan memercayakan semuanya kepada Allah.
6. Mengenyampingkan ego. Adalah di saat-saat loe harus menjalani keputusan bersama buat organisasi/kelompok, ngejalanin perintah guru dan jadi pengurus yang bertanggung jawab sama anggotanya.
7. Sense of belonging (rasa mempunyai). Saat loe udah memasukin tahun ke-2 atau 3 insya Allah rasa ini akan muncul. Kalo masih cuek juga.. mungkin pas aliyah munculnya. Hehehe... saat rasa ini udah muncul loe akan ikut menjaga sarana-prasarana pesantren dan merasa loe adalah bagian dari pesantren. Lalu hasilnya adalah sarana-prasarana yang terawat.
8. Kebersamaan. Ini adalah yang paling berasa ilang setelah lulus dari pesantren. Karena hampir semua kegiatan kita lewatin bareng.
9. Open minded . Dengan berjuta scene kehidupan kita bareng orang-orang yang isi kepalanya beda-beda bikin kita jadi orang yang open buat bergaul dan menerima kritik juga saran dan pastinya juga menghargai perbedaan.
▶Cerdas. Karena terbiasa dipakai otaknya hehehe.. antara logika dan seni seimbang. Entah dalam akademik ataupun menciptakan ide out of the box.. karena pelajaran pesantren tuh sama kehidupannya di dalamnya ajaib, dalam artian positif loh yaa.. kita dituntut untuk bisa menyusun dan memanfaatkan waktu dengan baik. Juga memecahkan masalah sehari-hari.
▶Punya pengetahuan agama yang lebih. Karena 70% dari mata pelajaran kita adalah agama.
▶Koneksi. Secara kita punya banyak temen tadi yang tersebar di banyak daerah, juga syukur-syukur kenal kakak kelas dan guru. Yang insya Allah dengan silaturohim ini bikin mudah urusan kita.
▶Keahlian. Dengan segudang kegiatan yang ada di pesantren kesempatan untuk dapet banyak keterampilan terbuka lebar. Kuncinya adalah gak boleh mager.. hehehe
▶Tahu banyak hal baru. Pastinya.. terutama dalam ranah keislaman. Curious dan rajin buat nanya atau seenggaknya jangan males baca dan mendengar adalah kuncinya.
▶Hubungan baik sama ortu/keluarga terbina. Karena jarang ketemu kali ya.. jadi saling kangen dan saling mendoakan... lebih sering nanyain kabar dan berbagi cerita waktu ketemu.
▶Mandiri. Maklum, kalo bukan kita yang ngurus diri kita sendiri, siapa lagi?!
▶Jadi aktif buat berbahasa (ngomong pake bahasa arab dan inggris). Disini wajib dan kudu pake bahasa arab-inggris. Malah kalo enggak, dihukum. Dan di sini banyak orang-orang yang bisa kita ajak praktek bahasa. Kalo bukan di pesantren mungkin terus aja pasif, karena jarang banget nemuin di lingkungan rumah orang yang juga bisa atau punya semangat untuk berbahasa kayak orang-orang di pesantren.
▶Tangguh. Latihan mental tepatnya. Karena dengan hal-hal yang udah loe laluin dan ujian yang udah loe lewati itu membuktikan kalo loe kuat. Hebat. So... terus berjuang for the next life..
▶Image yang bagus. Namanya santri, masyarakat pasti ngasih predikatnya dengan sejumlah kata-kata positif. Dan ini bisa banget loe gunain buat ikut andil memberikan kontribusi membangun masyarakat dan hal-hal positif lainnya.
Komentar
Posting Komentar