Hai.. Gaiseuu.. Assalamu alaykum :) Di kesempatan ini gue mau cerita soal novel
yang baru gue selesaiin baca, dari series Bumi karya Tere Liye. Judulnya
"Lumpu".
Lumpu tuh, lanjutan dari buku sebelumnya Selena dan Nebula. Seperti namanya,
Lumpu memiliki keahlian khusus untuk melumpuhkan lawan. Ketiga sahabat jagoan
kita ini dalam misi menyelamatkan sang guru matematika. Mereka bertiga kembali
bertualang di dunia paralel. Dan titik pertama yang mereka tuju dalam misi ini
adalah tempatnya Master Ox. Yang ciri khasnya, "Bulan sabit gompal ...." itu.
Next, mereka mencari musuh dari musuh mereka. Di buku ini musuh utamanya adalah
Lumpu, dan musuhnya Lumpu yang dimaksud adalah Tamus. Karena Tamus ada di lokasi
(Klan Nebula) saat 18 tahun lalu waktu Selena ngambil cawan keabadian.
Hal menarik dari cerita kali ini adalah mereka ketemu kawan baru, Eins. Ilmuan
disabilitas Klan Bulan. Keren banget deh, karakter satu ini. Mirip-mirip Ali.
Nyebelinnya juga sama. Hehehe. Di petualang kali ini mereka sempat mengunjungi
keluarga Ilo (jadi terobati deh, kangennya) dan satu
keluarga lainnya yang merupakan bagian keping sejarah Raib.
Yang gak kalah unik
adalah karakter petugas informasi wisata di Distrik Padang Senyap, yang suka
bilang "horee..". Awalnya gue kira dia bakal dapet porsi lebih kayak jadi tokoh
jahat gitu, tapi enggak ternyata. Perannya ngasih-ngasih info doang. Satu
tebakan adegan gue yang benar di cerita kali ini adalah pas Tamus gak turun
bareng Ali, Raib, dan Seli waktu mereka ada di Kapal peninggalan Klan Aldebaran
saat melakukan ekspedisi. Gokil sih itu, seru! Apalagi pas adegan terakhir
ngalahin Lumpu, kan.. mind blowing abis! Kata kucinya tuh, hapus-tulis. Nah
loh, apa tuh?? Yang pokoknya klo dijadiin film ala-ala hollywood pasti keren
banget, sih.
Sedihnya di part Lumpu ini, Miss Selena, Ali, Fala-tara-tana IV,
juga Tamus harus kehilangan kekuatan mereka karena Lumpu. Dan entah, menurut gue
buku ini kurang greget dibanding buku-buku sebelumnya. hehehe. Tapi tetep seru pastinya bisa nikmatin cerita fantasi model Bumi gini, karya orang Indonesia.
Woww, such a good review!
BalasHapusThank you, chingu-ya!
Hapus