"Mulai jam 9, ya."
"Kita ketemu jam 10, oke?"
On the day...
Jam 9 sampai lokasi, ternyata masih sepi. Yang janjian ketemu jam 10 ternyata baru siap-siap buat berangkat. Buuuh! Dan akhirnya acara dimulai jauh dari waktu yang disepakati karena saling tunggu.
I don't mean like gue tuh, yang paling tepat waktu apalagi gue yang paling teladan. Cuma kita sadari deh, bareng-bareng. Waktu tuh, hal yang gak mungkin bisa kita ganti. Kalo kita pinjem uang orang masih bisa kita balikin dan nilainya sama. Uang. Tapi waktu, enggak. Loe bisa analogikan kayak dokter yang telat nyelametin pasien. Kalo gak meninggal, ya, nambah parah. Kok serem, sih? Ya gitulah penting bangetnya waktu.
Dan di negara berflower ini gak cuma ketemuan sama temen aja yang ngaret, tapi acara-acara formal juga ikutan.
One day, gue pernah ikut satu event radionya dan gue terkesan banget. Gak cuma format acara yang keren tapi juga ketepatan waktunya. Gak ngaret semenit pun dari flyer yang disebar. Acara mulai jam 13.00 dan udahan di jam 16.00 WIB.
Di lain kesempatan gue juga pernah tuh, denger pembicara yang kasih kritik soal waktu ke penyelenggara. Dia bilang, dia udah sampai sebelum jam yang disepakati. Begitu juga penulis favorit gue. Dia tegas banget menyuarakan ketepatan waktu. Dan gue satu suara, setuju.
Karena untuk datang on time, orang-orang itu effort. Mereka setel alarm acara ketemu itu di otaknya. Berusaha buat sampai tepat waktu dengan datang lebih awal beberapa menit bahkan beberapa jam. Dan mungkin mereka datang dari tempat yang jauh.
Loe pasti juga kesel kan, klo ceritanya kayak gitu? Loe si tepat waktu dan orang-orang lain itu beda zona waktu... Wkwkwk
Mumpung masih muda, belum dipanggil nenek atau engkong, yuk musnahin budaya ini! Mulai budaya tepat waktu. Banyak banget manfaatnya. Berani buktiin, gak? Karena tanpa disadari saat loe membuat orang lain tertahan lebih lama dari waktu yang disepakati, itu namanya korupsi.
Yuk mulai budaya tepat waktu :)
Komentar
Posting Komentar