Resah

hai,
kamu
apa kabar?
bagaimana harimu?
kuharap kamu selalu dalam kasih sayang-Nya

beberapa waktu terakhir
ku dapati banyak kabar tentangmu
tentang kamu yang selalu
tersenyum manis meneguhkan jiwa
ramah menyapa
dan penuh keakraban
walau banyak hal tak sama antara kita
siapa yang tak kenal kamu,
sosok rupawan,
elok dan memesona

kabar-kabar yang kudengar kurang baik
tentangmu yang sekarang sedang sakit,
banyak guncangan dan kepulan asap,
juga bisik-bisik tetangga yang menyakitkanmu

mesti tak sampai menimbulkan perang antarklan dan membuat suasana mencekam seperti negeri-negeri seberang
namun kau tetap sedang tidak baik-baik saja
tak kuat aku bila menengok kepada sejarah
lalu membandingkan dengan kondisimu sekarang
tak habis pikir
bahwa perjuangan para pendahulu harus menjadi remah-remah biskuit
sedikit demi sedikit digerogoti oleh mereka yang katanya paling demokrasi

maafkan aku,
yang belum bisa seperti harapanmu
belum sepenuhnya mengerti kamu
belum bisa menjadi kebanggaan buat kamu
tapi beri aku waktu
untuk terus belajar mencintaimu
dan mengerti kamu
memberi warna-warna indah
untukmu Indonesiaku

bertahanlah