Sepatu Yang Terpisah

Kita bertiga-gue, Kayla, dan Ratna- anak kelas XII lagi menyiapkan bahan-bahan buat praktek masak hari ini. Selesai belanja kita membawa belanjaan ke meja praktek kita yang bernomer 2 itu di salah satu sudut ruang serba guna.

"Ini gue taro sini, ya."
"Jangan taro dulu Nik, dicuci dulu baru taro. Biar enak. Nanti langsung dipotong-potong", kata gue.
"Loe manggil gue 'Nik'?" Tanya Kayla.
Gue spontan menatap ke arah Kayla. Hehehe... "Kayla."
"Hey, kok kalian berdua berhenti sih, belom pada rapi juga! Masih ada panci, penggorengan, kompor gas, sama kawan-kawannya yang belum dibawa ke mari." Kata Ratna panjang lebar.
"Nih, si Shasha masa salah mulu manggil gue dari tadi. Nik-nik mulu. Tau nama gue Kayla."
"Ya udah sih, salah dikit doang. Lagian juga bukan loe doang. Tadi, gue gitu."
"Masa, sih?" Tanya gue gak percaya.
"Iya." Jawab Ratna
"Dan itu gak cuma sekali-dua kali aja. Tapi berkali-kali. Sepanjang hari. Khususnya kemaren." Tambah Kayla.
"Betul." Ratna ikutan.
"Siapa sih, Nik? Niki. Nikita Willy? Ckckck. Apa Niko, mantan loe, ya?? Hayooo, ada yang belom bisa move on dari mantan hahaha."
"Apa sih Nik.. eh Kayla." Kok gue keceplosan lagi ya...?
"Siapa, sih?" Kali ini Ratna yang nanya.
"Nikmah kali, ya.."
"Loh kok kali, ya?"
"Temen gue yang ada nik-nik nya cuma Nikmah. Dia temen kecil gue. Temen SD. Pas kelas 6 dia pindah jauh banget. Ke seberang. Sampai sekarang gue gak tahu kabar dia. Gue gak punya kontak dia."
"Terus?"
"Gak terus-terus ya, udah. Intinya dia pindah."
"Loe pada pernah denger gak sih, katanya nih ya, kalo kita sering nyebut nama orang ke orang yang bukan orangnya, kayak Shasha tadi tuh, tandanya dia kangen sama loe Sha. Rindu." Seru Kayla
"Pernah denger gue. Ah, tapi masa, sih?"
"Rindu tuh berat Sha, dipendem bikin sakit. Rindu oh rindu... " tambah Kayla
"Hubungin dia, Sha!" Ratna memberi usul.
"Kan, tadi udah dibilang gak ada kontaknya. Kalo dibilang kangen, iya sama, sih. Gue juga rindu banget sama dia. Kita dulu deket banget. Kalo ada kata yang lebih dalem dari rindu gue pake deh, buat gambarin rasa gue buat bareng lagi sama dia. Dulu kita tuh, kayak sepatu. Bareng-bareng mulu." Cerita gue.
"Nomer handphone?"
"Jaman SD kita mana punya sih, hape sendiri?"
"Ortunya, kakaknya..?"
"Ngapain amat! Gak kepekirlah Kayla, punya nomer kerabatnya."
"Facebook, twitter atau instagram..?"
"Pernah sih, kontek di facebook. Cuma dia udah gak aktif lagi. Gak pernah on."
"Emang, jarak tuh berat!"
"Yang berat tuh, badan loe!"
"Eh, Shasha kalo ngomong gak diayak dulu, mungilan juga gue!" balas Kayla.
"Selama kalian chat di facebook gak tuker nomer hape, gitu?"
"Kita sama-sama on dari komputer. Belom punya hape."
"Terus?"
"Ya gak terus-terus, udahan. Eh bersambung kali, ya.. ckckc. Dia gak pernah on fb lagi."
"Loe sendiri terganggu gak, sama 'salah ucap nama' loe itu?" Ratna menajamkan pandangannya.
"Kalo sama loe berdua sih, biasa aja. Hehehe. Cuma kemaren gue gak enak tuh, sama si Riko. Salah mulu. Untungnya, beda R sama N aja."
"Kalo menurut gue, loe mending kirimin dia Fatihah deh, Sha!"
"Apa ngaruhnya, Na?" Kayla antusias. Gue juga ikut menaikan alis minta penjelasan lebih lanjut.
"Al-Fatihah kan, banyak fadhilah-nya. Tadi loe bilang kan, dia jauh tuh di seberang. Gak tahu kabar masing-masing. Bisa jadi dia emang lagi rindu sama loe. Kangen juga masa-masa kecil kalian bareng. Kita gak tahu kan, dia gimana di sana. Dengan Al-Fatihah, kalo dia di sana lagi kesulitan Sha, insya Allah bisa dimudahin. Terus hati kalian juga bisa tenang. Karena kan, hadiah terindah dan obat rindu saat berjauhan itu selain bertemu ya, do'a. Walaupun tangan kita gak sampai buat bantu dia. Tapi kan, ada Allah." Kata Ratna.
"Uuunchh, so sweet ih.." komen Kayla.
"Pernah denger sih gue."
"Udah praktek?" Tanya Ratna yang gue jawab dengan gelengan kepala.
"Ya udah. Now is the show time."
Senyum gue membalas perkataan Ratna.
"Dan show time kita buat praktek masak juga tinggal 1 jam lagi, jadi ayo siapin...!!" Sekarang Kayla ambil komando.

Gue pun menyusul Ratna dan Kayla mengambil alat-alat di mobil, pinjaman dari mama Kayla setelah mengirim Al-Fatihah buat Nikmah. Semoga kamu di sana baik-baik aja ya, Nik. I'll always wait the good time to see you.

#Day1
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Komentar